KENDARA.ID – Bagi kalian yang penasaran, mengapa mobil listrik masih menggunakan aki? padahal sudah menggunakan baterai dengan kapasitas besar.
Mobil listrik tetap menggunakan aki dengan daya 12 Volt bertipe Lithium-Ion, aki bertugas untuk menghidupkan sistem kelistrikan awal seperti yang sudah ada di mobil Internal Combustion Engine (ICE). Sistem tersebut terdiri dari Engine Control Unit (ECU), sensor, lampu, infortainment, dan lain sebagainya. Umumnya, baterai utama atau yang disebut dengan baterai traksi besar tidak langsung terhubung saat mobil dalam keadaan mati.
Tidak hanya itu, ada alasan lain mengapa mobil listrik masih menggunakan aki. Berikut penjabarannya:
Standar Otomotif yang Sudah Ada
Adanya komponen standar yang tersemat di mobil seperti lampu, klakson, wiper, modul kontrol dirancang untuk bisa bekerja di tegangan 12 Volt. Hal tersebut tak lain membuat produsen mobil tidak perlu mendesain ulang setiap komponen untuk menyelaraskan tegangan komponen dengan tegangan baterai traksi (300-800 Volt).
Keselamatan
Tegangan 12 Volt pada aki masih tergolong aman untuk disentuh oleh manusia, berbeda dengan baterai baterai traksi yang bertegangan tinggi. Saat mobil dalam keadaan mati atau darurat, para pengendara tetap dapat memanfaatkan fungsi penting seperti lampu hazard dan Electric Parking Brake (EPB) yang ditenagai oleh aki.
Sebagai Backup Daya
Jika baterai besar bermasalah, aki tetap bisa memberi daya untuk memudahkan dalam kondisi darurat seperti membuka pintu sembari menunggu bantuan datang.
Seperti itu fungsi aki yang masih tetap digunakan pada mobil listrik. Apabila dianalogikan seperti sistem pada CPU, baterai besar berfungsi untuk menggerakkan motor, sedangkan aki 12 Volt berperan untuk menghidupkan sistem dasar ataupun BIOS sebelum motor listrik benar-benar menyala.
