KENDARA.ID – Kebanyakan mobil baru saat ini yang ditawarkan di Indonesia telah mengadopsi transmisi jenis continuously variable transmission (CVT), karena CVT dikenal dapat memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus serta lebih efisien dalam menyalurkan tenaga mesin.
Hingga saat ini, mobil yang menggunakan transmisi CVT tercatat cukup banyak. Bahkan, ada beberapa mobil yang awalnya menggunakan transmisi otomatis empat percepatan atau 4-speed automatic (4AT) kemudian beralih ke CVT. Diantaranya adalah Mitsubishi New Xpander dan New Xpander Cross, generasi terbaru dari Toyota Avanza dan Toyota Veloz, dan lainnya.
Tentu dibandingkan CVT, transmisi 4AT yang merupakan teknologi lebih lawas memiliki sejumlah kelemahan. Antara lain, hanya tersedianya 4 gigi membuat mobil harus berada di putaran mesin (RPM) lebih tinggi ketika berkendara di kecepatan tinggi seperti 100 km/jam. Hal tersebut berpengaruh pada konsumsi BBM. Kemudian, perpindahan gigi transmisi 4AT konvensional dapat terasa entakan atau kurang halus. Komponen yang digunakan juga banyak dan berat sehingga terdapat loss power yang cukup besar serta mempengaruhi konsumsi BBM. Namun masih ada kelebihannya, antara lain durabilitas yang baik dan biaya perawatan yang terjangkau.
Pada beberapa hari lalu, kami sempat merasakan pengalaman berkendara dengan Mitsubishi Xpander Cross pre-facelift dengan transmisi 4AT. Pada pengetesan yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa efisiensi dari transmisi 4AT masih bisa dipertimbangkan dalam hal efisiensi bahan bakar.
Nah, lalu bagaimana dengan kalian yang masih menggunakan mobil dengan transmisi 4AT agar mendapatkan efisiensi yang maksimal atau mirip dengan mobil yang bertransmisi CVT? Berikut adalah 3 tips dari kami agar transmisi 4AT hemat layaknya seperti transmisi CVT
1. Kurangi Akselerasi yang Berlebihan
Akselerasi yang berlebih pada transmisi 4AT bisa membuat putaran mesin menjadi lebih tinggi, yang dampaknya dapat membuat penyuplaian bahan bakar ke mesin sehingga menjadi lebih boros. Maka dari itu, dalam hal akselerasi harap menjaga putaran mesin tidak lebih dari 2.500 rpm agar mendapatkan efisiensi yang maksimal.
2. Menjaga Kecepatan dengan Konstan/Menjaga RPM yang Ideal
Konsumsi bahan bakar kendaraan tergantung dari bagaimana kita menginjak pedal gas, jika kita menginjak pedal gas terlalu dalam maka bisa jadi putaran mesin pada kendaraan yang memiliki transmisi 4AT menjadi lebih tinggi. Karena transmisi 4AT memiliki rasio gear yang fixed, tidak seperti CVT yang variabel. Agar mendapatkan efisiensi yang maksimal, pastikan pada saat berjalan konstan putaran mesin tetap berada dibawah 2.500 rpm.
3. Manfaatkan Indikator Eco pada Mobil
Beberapa mobil modern juga sudah dilengkapi dengan indikator ‘Eco’ yang biasanya berwarna hijau. Fungsi indikator tersebut adalah untuk memberikan tanda mengenai seberapa efisiennya Anda mengemudi. Jadi, Anda bisa memanfaatkan indikator tersebut untuk menjadi patokan dua tips di atas agar dapat menghemat bahan bakar mobil secara lebih efisien.
Ya, jadi itu adalah tiga tips agar mobil dengan transmisi 4AT bisa hemat layaknya transmisi CVT. Hal ini berdasarkan pengujian kami, karena konsumsi bahan bakar suatu mobil bergantung dari bagaimana pengendaranya mengemudikan mobilnya itu sendiri.
Daihatsu Terios 2018 dibawah 2500rpm hanya mendapatkan kecepatan sekitar 70-80km/jam dengan muatan kosong (hanya pengemudi) berbeda dengan CVT yang bisa mempertahankan kecepatan 100km/jam dengan 2000-2500rpm