KENDARA.ID – Melalui website resminya, Toyota mengumumkan akan meluncurkan Harrier generasi keempat pada Juni 2020 mendatang. Walaupun begitu, Toyota juga merilis gambar, fitur dan spesifikasi umum dari SUV mewah ini.
Dari sejarahnya, Toyota Harrier pertama diluncurkan pada 1997 sebagai salah satu pelopor crossover, atau SUV berbasis sedan untuk perkotaan. Saat itu, Harrier merupakan versi rebadge dari Lexus RX untuk pasar Jepang. Konsep ini dicetuskan Toyota dan Lexus didasari dari penelitian bahwa hanya 13 persen pengguna SUV menggunakan mobilnya untuk off-road. Barulah pada generasi ketiganya pada 2013, Harrier memisahkan diri dari Lexus RX, karena modelnya merupakan model asli bukan rebadge lagi.
Karena asal muasalnya dari Lexus, tentunya mobil ini diposisikan sebagai SUV mewah dengan material premium dan fitur yang memukau. Bahkan, fitur seperti air suspension sudah pernah diaplikasikan pada Harrier.
Harrier ini berbasis dari platform TNGA (GA-K) yang juga digunakan oleh Camry, RAV4 dan Highlander. Toyota menegaskan kesan mewah pada mobil ini dengan komposisi chrome yang pas, serta lekukan bodi yang mulus. Dengan dimensi PxLxT sebesar 4.740 x 1.855 x 1.660, mobil ini dibuat sedikit lebih lebar dan sedikit lebih rendah untuk mendapatkan proporsi yang lebih baik. Statusnya sebagai SUV dipertegas dengan ground clearance tinggi, 195 mm.
Pada bagian depan, ucapkan selamat tinggal pada logo elang emas yang menjadi ciri khas Harrier sejak 1997. Logo tersebut digantikan oleh logo triple elips warna biru yang menandakan mobil ini adalah mobil hybrid. Nuansa Keen Look ala Toyota sangat kental di bagian depan mobil ini. Lampu depan yang pipih dengan aksen DRL ganda berbentuk L memberi kesan futuristis.
Bagian sampingnya memberikan sedikit aura SUV coupe dengan kaca belakang yang sangat landai. Seperti tiga generasi Harrier sebelumnya, SUV ini tidak dilengkapi dengan overfender plastik hitam di sekeliling fender, memberikan tampilan yang lebih clean. Bonnet yang panjang juga membuat proporsi SUV ini semakin streamline.
Bagian belakangnya menurut kami merupakan bagian paling modis dari mobil ini. Lampu belakang full LED berbentuk pipih yang melintang dari kiri sampai kanan terlihat sangat menarik. Agar desain lampunya terlihat clean, Toyota dengan cerdik menyembunyikan lampu mundur di atas reflektor pada bumper. Lampu rem ketiga di bagian atap juga dibuat sangat lebar, senada dengan guide light di bawahnya.
Masuk ke interior, anda akan disambut dengan material berkelas yang diiringi dengan desain dasbor yang cantik. Pada unit ini, corak dual tone pada interiornya adalah hitam dan coklat. Seperti sejumlah produk Toyota global terbaru seperti Corolla dan RAV4, bagian dasbor tengah sampai konsol tengah dibuat simetris untuk mempermudah konversi dari setir kanan ke setir kiri tanpa mengorbankan aspek desain.
Yang cukup menarik perhatian adalah head unit floating sebesar 12,3 inci dengan branding JBL. Head unit ini mempunyai fitur navigasi T-Connect, mendukung Apple CarPlay dan Android Auto serta terkoneksi dengan SmartDeviceLink dan aplikasi smartphone MyToyota yang mempunyai fitur remote start engine, fitur menyalakan AC dari jauh, melacak lokasi kendaraan dan lain-lain. Head unit ini didukung oleh 9 speaker JBL yang diklaim menjanjikan kualitas suara fantastis.
Toyota juga kelihatannya ogah ikut-ikutan dengan tren menggabungkan kontrol AC ke dalam head unit. Tetap ada tombol fisik terpisah, walaupun sayangnya Toyota beralih ke tombol capacitive yang lebih sulit dioperasikan dibandingkan tombol biasa dan tombol putar. Yep, tombol putar untuk volume juga hilang dari mobil ini.
Bagaimana dengan fitur? Harrier dilengkapi fitur Toyota Safety Sense lengkap termasuk pre-collision safety system yang dapat mendeteksi pedestrian dan pesepeda. Ada juga Intelligent Clearance Sonar with Parking Support Brake, yaitu sensor parkir yang akan mengerem kendaraan apabila mendeteksi kendaraan akan menyenggol objek diam.
Selain itu, Harrier juga dilengkapi spion tengah frameless dengan Digital Inner Mirror. Anda mungkin familiar dengan fitur ini karena sudah diaplikasikan pada Suzuki XL7, fitur ini menggunakan kamera depan dan belakang untuk menampilkan citra pada spion tengah. Kamera depan dan belakang tersebut juga sekaligus dapat merekam seluruh perjalanan anda.
Paling menarik, panoramic sunroof yang disematkan pada Harrier punya teknologi electro-chromatic yang dapat menggelapkan kaca dengan sentuhan tombol. Jadi apabila anda hanya ingin sedikit cahaya masuk, tinggal tekan satu tombol dan kini kaca panoramic-nya lebih gelap.
Ada dua pilihan mesin untuk Harrier versi Jepang, yaitu 2.0 bensin dan 2.5 hybrid, dan keduanya mempunyai pilihan penggerak FWD dan AWD. Mesin 2.0 bensin berkode M20A-FKS dapat menghasilkan tenaga 171 PS dan torsi 207 Nm yang dipasangkan dengan transmisi CVT, sementara mesin 2.5 hybrid dengan transmisi e-CVT mengusung tenaga 178 PS dan torsi 221 Nm dari mesin bensin A25A-FXS, dengan tambahan tenaga dari motor listrik depan 120 PS dan torsi 202 Nm. Apabila anda memilih opsi hybrid AWD, ditambah lagi motor listrik belakang dengan tenaga dan torsi 54 PS/121 Nm. Mesin turbo yang menjadi opsi di Harrier lama belum menjadi opsi di Harrier baru ini.
Versi hybrid mendapatkan colokan 100 volt / 1.500 watt. Hal ini tidak hanya memungkinkan anda untuk mengecas laptop atau mencolok rice cooker apabila anda mau, tapi juga bisa menjadi genset apabila rumah anda mati lampu.
Baru akan mulai dijual di Jepang pada Juni 2020, dikabarkan Harrier akan menjadi model global. Pada 2021, mobil ini akan diluncurkan di Amerika Utara dengan nama Toyota Venza serta akan diproduksi di China di pabrik GAC-Toyota. Rumor ini terbukti dengan hilangnya logo elang di bagian depan, serta lampu depan yang telah memenuhi regulasi Amerika Utara yaitu keberadaan intersection lights atau side marker berwarna oranye. Apakah akan masuk Indonesia secara resmi?