KENDARA.ID – Istilah Tune Up mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga kalian para pengendara, Tune Up adalah proses pemeliharaan rutin dengan tujuan menjaga performa mesin tetap optimal, memperpanjang usia kendaraan, serta mencegah kerusakan besar di kemudian hari. Tidak hanya dilakukan pada saat mobil mengalami masalah, melainkan bagian dari perawatan berkala.
Fungsi Tune Up
Proses ini membantu mengembalikan tenaga mesin yang mulai menurun akibat keausan komponen, dengan melakukan penyesuaian atau bahkan penggantian agar mesin bekerja lebih optimal. Umumnya dilakukan penggantian pada sistem pengapian seperti busi, koil, kabel busi, serta membersihkan pembakaran (injector, karburator) dan penggantian filter udara agar pembakaran kembali sempurna.
Selain itu, Tune Up juga turut menjaga efisiensi konsumsi bahan bakar dengan memastikan semua sensor dan komponen pendukung bekerja sesuai standar. Tentu akan meningkatkan kenyamanan saat berkendara karena proses ini dilakukan untuk mengurangi getaran mesin, serta keamanan saat berakselerasi atau melewati tanjakan.
Dalam proses Tune Up, akan dilakukan pemeriksaan gejala awal kerusakan seperti sensor yang tidak responsif, getaran dan suara abnormal. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan besar dan biaya perbaikan yang menguras kantong di kemudian hari.
Berikut komponen yang umum di servis pada saat Tune Up
1. Busi: Dicek / Diganti.
2. Filter Udara: Dicek / Diganti.
3. Oli Beserta Filter: Diganti.
4. Throttle Body / Karburator: Dibersihkan.
5. Koil Pengapian: Dicek / Diganti.
6. Kabel Busi: Dibersihkan / Diganti.
7. ECU: pengecekan menggunakan scanner.
8. Aki / Alternator: Pengecekan tegangan.
Umumnya Tune Up dilakukan setiap 10.000 – 20.000 km, jika mesin mulai terasa berat, boros, susah hidup, dan idle tidak stabil. Banyak juga yang melakukan Tune Up pada saat lampu Check Engine pada indikator sudah menyala, namun kami tidak menyarankan hal tersebut sampai terjadi.
