KENDARA.ID – Dalam rangka memperkuat industri otomotif nasional, PT. Suzuki Indomobil Motor (SIM) dipercaya oleh Suzuki Motor Corporation (SMC) Japan unyuk memproduksi SUV terbaru, Suzuki Fronx. Model compact-SUV ini dibuat di Suzuki Cikarang Plant, Jawa Barat, dengan regulasi sesuai dengan standar Suzuki Global dan menjadi ajang kolaborasi yang erat bersama berbagai pelaku industri lokal.
Kegiatan ini mencerminkan keterlibatan Suzuki dalam ekosistem industri otomotif dari hulu ke hilir. Dimulai dari pengembangan teknologi, produksi komponen, hingga distribusi produk. Suzuki berkomitmen untuk memperkuat perannya dalam alih pengetahuan, peningkatan kompetensi tenaga kerja, dan pertumbuhan sektor industri nasional secara berkelanjutan.
Tahap produksi Suzuki Fronx dilengkapi dengan berbagai proses yang canggih. Dimulai dari material dasar yang dibentuk menjadi rangka dan bodi pada proses Pressing, dilanjutkan dengan proses Welding menggunakan robot agar presisi pada saat disatukan. Pembentukan komponen plastik juga dibuat melalui tahap injection.
Setelah melewati proses Welding, rangka dan bodi Suzuki Fronx memasuki tahap Painting untuk terlebih dahulu disemprotkan anti karat agar lebih tahan lama dan cat untuk pewarnaan. Tahap tersebut dikerjakan secara paralel dengan mesin di bagian Powertrain. Selain itu, ada juga pembuatan jok mobil di bagian Seat Production.
Seluruh bagian kendaraan yang sudah selesai produksi dirakit menjadi unit utuh pada tahap Assembly. Jika sudah selesai, mobil akan menjalani pemeriksaan menyeluruh menggunakan mesin khusus, tahap ini dinamakan Final Inspection.
Rangkaian kegiatan tersebut tidak lepas dari keterlibatan tenaga terampil lokal yang berpengalaman, dan menggunakan peralatan industri modern.
Kinerja SIM sebagai penghasil kendaraan tidak sekedar untuk memenuhi fungsi produk agar beroperasi sesuai standar, namun juga sesuai dengan regulasi yang berlaku. Parameter tersebut jelas terlihat melalui pemanfaatan teknologi mutakhir pada tahap awal hingga akhir agar sesuai dengan kriteria.
Suzuki juga menerapkan pengujian seperti body persistance hingga tes emisi gas buang. Bahkan, fasilitas dan proses baru seperti inspeksi fungsi Advance Driver Assistance System (ADAS) juga sudah berlaku sejak hadirnya Suzuki Fronx.
Sebagai merek yang menyuarakan keberlanjutan lingkungan, Suzuki menerapkan beberapa upaya. Salah satu contoh upaya yang dilakukan dengan dampak luas berasal dari platform HEARTECT yang ada pada Suzuki Fronx dengan menggunakan material berjenis Hi-tensile Steel.
Bahan baku Hi-tensile Steel sangat meringankan proses Pressing dan Welding, karena mudah dibentuk sesuai kebutuhan dengan jumlah yang sedikit serta mengurangi jumlah titik sambungan. Alhasil, penggunaan listrik pada pembuatan Suzuki Fronx menjadi lebih efisien.
Secara produk, mobil dengan platform HEARTECT seperti Suzuki Fronx memiliki bobot yang lebih ringan namun tetap kuat. Tentu kinerja mesin juga ikut lebih ringan, sehingga menyumbang penghematan pada konsumsi bahan bakar.
Kontribusi Suzuki Untuk Indonesia
Suzuki Fronx berstatus sebagai mobil produksi Indonesia, hal tersebut menegaskan bahwa Suzuki turut mendukung penggunaan komponen lokal. Sejak awal pembuatannya, Suzuki Fronx mengandung nilai lokal yang tergolong tinggi. Suzuki berencana meningkatkan nilai lokal secara bertahap demi menggerakan ekosistem industri otomotif dalam negeri agar lebih aktif.
Suzuki Fronx berperan penting dalam memperkuat ekosistem industri. Dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang berperan sebagai penyedia bahan baku, komponen pendukung, hingga menunjang jalannya proses produksi di pabrik.
Melalui upaya tersebut, Suzuki berhasil mendaftarkan Fronx dan lolos persyaratan sebagai salah satu peserta regulasi Kendaraan Ramah Emisi, atau yang dikenal dengan aturan Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
“Fronx menuliskan sejarah besar bagi industri Suzuki, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara. Dengan memproduksinya di Suzuki Cikarang Plant, kami ingin membuktikan kualitas sekaligus menjamin layanan jangka panjang kepada konsumen. Suzuki melibatkan lebih dari 200 perusahaan lokal dalam penyediaan komponen produksi. Lebih dari itu, kami juga mengikutsertakan industri UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) sebagai penyedia aktivitas penunjang non-produksi. Jika dijumlahkan bisa melebihi 250 perusahaan mitra. Kami percaya, aksi ini juga akan memperkuat iklim industri nasional agar tetap sehat melalui efek berganda secara ekonomi,” Ujar Shodiq Wicaksono, Managing Director PT Suzuki Indomobil Motor dengan tegas.