KENDARA.ID – Selama ini, Mazda CX-3 memang merupakan SUV termurah yang dijual Mazda. Namun, hal tersebut tak serta merta membuatnya menjadi SUV terlaris Mazda, karena selama ini CX-3 menggunakan mesin 2.000 cc. Dampaknya, karena mobil diatas 1.500 cc dibebani pajak barang mewah yang lebih besar dibandingkan mobil dibawah 1.500 cc, secara harga CX-3 sulit bersaing dengan market leader seperti Honda HR-V 1.5.
Secercah harapan muncul ketika Mazda meluncurkan CX-3 1.5 di Jepang pada April 2020 silam. Menggunakan mesin yang sama dengan Mazda2, disana CX-3 1.5 diposisikan sebagai tipe entry level sekaligus menjadi pembeda dibanding CX-30 yang juga menggunakan mesin 2.000 cc. Tentunya, apabila masuk Indonesia akan sangat menguntungkan pricing CX-3 mengingat sistem perpajakan disini.
Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya hari ini (29/3), Mazda CX-3 bermesin 1.500 cc resmi diluncurkan. Dengan nama tipe ‘Sport’, harganya dapat ditekan menjadi hanya Rp 339,9 juta. Dengan adanya tipe ini, tipe 2.0 Sport seharga Rp 399,9 juta dihapus, namun tetap tersedia tipe 2.0 Pro dengan harga Rp 454,4 juta. Sekaligus, Mazda juga memperkenalkan pilihan warna baru yang menjadi hero color, yaitu Polymetal Gray.
Mesin yang digunakan CX-3 1.5 Sport sama seperti kepunyaan Mazda2, yaitu 1.496 cc SKYACTIV-G dengan tenaga 110 Ps dan torsi 144 Nm, kompresi 13.0:1 dengan bahan bakar minimum RON 91. Sebagai perbandingan, CX-3 2.0 menggunakan mesin 1.998 cc dengan tenaga 149 PS dan torsi 195 Nm. Kedua opsi mesin ini sama-sama dipasangkan dengan transmisi 6-speed automatic.
Mungkin timbul keraguan, bagaimana performa mobil ini dengan mesin yang lebih kecil? Well, bodi CX-3 tidak besar, masih lebih kecil dibanding HR-V 1.5, dan tidak terlalu besar dibandingkan Mazda2. Dengan mesin 2.000 cc, CX-3 sanggup mencatatkan 0-100 km/jam dibawah 10 detik, jadi kami berasumsi dengan mesin 1.500 cc figur 0-100 km/jam-nya tidak akan jauh-jauh dari 10-11 detik, yang mana masih sangat mumpuni untuk SUV di kelas ini.
Bila dibandingkan dengan tipe 2.0 Sport, tipe 1.5 Sport kehilangan jok full kulit, digantikan dengan kombinasi jok leatherette + cloth. Namun, fitur lainnya masih dipertahankan, seperti headlamp LED, foglamp LED, pelek 18 inci, smart key, Apple CarPlay dan Android Auto, cruise control, auto headlamp, HUD, climate control, i-Stop dan electric parking brake. Untuk fitur safety, CX-3 1.5 Sport tetap dilengkapi 6 airbag, VSC, HSA, blind spot monitoring, rear cross traffic alert, G-Vectoring control, dan kamera belakang.
Bagaimana jika dibandingkan dengan tipe 2.0 Pro yang harganya sekitar Rp 115 juta lebih mahal? CX-3 1.5 Sport ‘hanya’ kehilangan sunroof, jok nappa leather, jok elektrik, dan spion tengah auto-dimming. Artinya, dengan selisih harga yang begitu jauh, anda tak kehilangan banyak fitur.
Secara harga dan mesin, CX-3 1.5 akan langsung head-to-head dengan Honda HR-V 1.5, yang mana sebelum diskon pajak PPnBM harganya berkisar Rp 303-355 jutaan. Dengan diskon PPnBM untuk HR-V, CX-3 1.5 Sport harganya tidak beda jauh dengan HR-V 1.5 SE (Rp 333,6 juta, sebelum diskon pajak Rp 355,5 juta).
Dengan value for money yang sangat baik, inikah calon Mazda sejuta umat?