KENDARA.ID – Pada tahun 1976, pabrikan asal Stuttgart, bernama Mercedes-Benz meluncurkan suksesor dari W114/W115 yang populer dengan sapaan Mercy Mini di Tanah air. Model tersebut juga mendapat nama yang khas dari masyarakat Indonesia yakni Mercy Tiger, YES! Mercedes-Benz W123, si “Overengineered” dari Stuttgart yang masih memutar roda hingga sekarang. Mobil ini mewakili puncak filosofi teknik klasik Jerman sebelum digempur oleh tekanan ekonomi dan regulasi efisiensi mulai mempengaruhi desain otomotif global.
Mercedes-Benz memberikan beberapa pilihan mesin bensin yaitu M115 (varian 200, dan 230 keluaran 1976-1980), M102 (varian 200, dan 230E keluaran 1980-1985), dan M110 (Varian 280 dan 280E). Tidak hanya mesin bensin, mercy tiger sendiri juga tersedia dengan varian mesin diesel seperti varian 240D dengan kode mesin OM616 yang dikenal sebagai varian paling tangguh, sederhana, dan irit bahan bakar. Mobil ini menjadi primadona di kalangan pengusaha taksi, diplomat, dan keluarga menengah keatas di berbagai negara termasuk Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.
Cikal-bakal Mercedes-Benz E-Class ini diposisikan sebagai mobil eksekutif kelas menengah keatas yang di produksi pada rentang tahun 1976-1985, menjadikan mobil ini sebagai salah satu Mercedes-Benz dengan masa produksi paling lama setelah Mercedes-Benz W124. Tidak hanya itu, Mobil ini juga tercatat sebagai kontributor besar pada sejarah Mercedes-Benz dengan angka penjualan kurang lebih 2,7 juta unit diseluruh dunia, Mercy Tiger ini pun tersedia dengan berbagai varian bodi yaitu sedan (Saloon), Coupe, Station Wagon, dan Limousine.


Overengineered
Mobil ini menyandang gelar “overengineered” karena dibangun dengan mengedepankan ketahanan, kualitas bahan, dan keandalan mekanis yang melebihi standar industri pada masa produksi mobil tersebut. Sasis dan bodi yang terbuat dari plat baja tebal membuatnya sangat kokoh dan banyak sekali unit mobil ini yang masih utuh walau sudah berumur lebih dari 40 tahun.

Mesin-mesin terbaik Mercedes-Benz seperti M102, M110, dan OM617 yang dikenal sebagai mesin “gak ada matinya” pun turut serta sebagai jantung dari varian W123 yang kalian pilih. Mercedes-Benz mengembangkan mesin tersebut dengan sangat presisi sehingga memudahkan perawatan dan memperpanjang umur mesin.
Suspensi independent di ke-empat roda juga turut andil dalam kenyamanan untuk pengendalian yang mumpuni dari mobil ini, serta sistem kelistrikan yang sederhana dan rapih. Crumple Zone pun turut melengkapi racikan Mercedes-Benz atas mobil ini untuk melindungi penumpang secara maksimal.
Dengan penjualan sebanyak 2,7 Juta unit, menjadikan Mercedes-Benz W123 sebagai mobil terlaris pada saat itu. Mobil ini juga digunakan sebagai taksi mewah di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia karena keandalan dan efisiensinya. bahkan masih banyak digunakan oleh pengendara di seluruh dunia. Mobil ini juga menyandang banyak sekali penghargaan atas ketahanan dan kemudahan yang ditawarkan dalam hal pemeliharaan.
Tentunya mobil ini masih eksis dan dicintai sampai saat ini karena ketersediaan suku cadang yang luas, banyaknya komunitas penggemar yang aktif, serta memiliki nilai koleksi yang cenderung naik setiap tahun.
Mercedes-Benz W123 adalah mahakarya di kancah otomotif yang diciptakan untuk menunjukkan kemampuan terbaik Mercedes-Benz dalam membangun mobil sejati. Mobil ini menjadi simbol ketangguhan, andal, dan presitis. Tidak heran jika banyak sekali unit mobil ini yang masih bertahan hingga lebih dari 40 tahun tanpa melalui restorasi besar.