Sumber: CarExpert

Rugi 70 Triliun, Nissan Global PHK 1000 Pekerja dan Tutup 7 Pabrik


Akibat kerugian besar ini, Nissan pangkas 15 persen tenaga kerjanya, tutup pabrik, dan menghentikan pengembangan mobil untuk jangka menengah.

KENDARA.ID –  Dilansir dari CarExpert, Nissan membukukan kerugian bersih sebesar Rp.75.886.220.000.000.000 (A$7,1 miliar) pada pencatatan tahun ini yang berakhir pada Maret 2025, dan telah merilis rencana pemangkasan lain untuk menanggulangi permasalahan. Merek tersebut juga menunda pengembangan dari produk yang rencananya akan dirilis setelah Maret 2027 mendatang.

Ivan Espinosa selaku CEO Nissan dalam konferensi pers, menyebutkan angka-angka buruk ini sebagai “peringatan” atas sifat fluktuatif dari lingkungan global yang tidak bisa dapat di prediksi, yang membuat “perencanaan dan investasi menjadi semakin menantang.”

Sebelumnya ia juga mengatakan produsen mobil itu “harus memprioritaskan peningkatan diri dengan urgensi dan cepat, hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang tidak bergantung pada volume.”

Nissan akan mengurangi jumlah pabriknya dari 17 menjadi 10 pabrik pada Maret 2028. Belum ada pengumuman mengenai pabrik mana yang akan ditutup, namun atas laporan sebelumnya menunjukkan setidaknya akan ada satu pabrik yang berada di Tiongkok.

Sumber: CarExpert

Perusahaan juga mengumumkan adanya pengurangan karyawan sejumlah 15% dari 133.500 orang, pengurangan tersebut mencakup 9.000 orang yang kehilangan pekerjaan terutama di bidang manufaktur pada Maret 2028. Selain staf pabrik tetap dan kontrak, jumlah karyawan pada bidang research and development, serta SG&A pun tidak lepas dari pengurangan tersebut.

Beberapa lokasi R&D juga akan ditutup oleh Nissan untuk mengurangi biaya rata-rata perjam sebanyak 20%, sekaligus mengurangi waktu pengembangan model-model baru menjadi antara 30-37 bulan. Produsen mobil tersebut juga akan mengurangi jumlah platform dari 13 menjadi 7 dalam jangka panjang, serta memangkas kompleksitas komponen hingga 70% pada Maret 2036.

Selain hal-hal yang sudah disebutkan, Nissan telah mendirikan “kantor transformasi” untuk memangkas biaya dengan staf awal sebanyak 300 ahli yang telah “diberdayakan atas dasar keputusan biaya.”

Nissan telah menghentikan pengembangan produk untuk membebaskan 3.000 orang lagi untuk mencapai penghematan. Penyusunan ulang dari supply chain, bahkan mengurang pemasok yang sudah bekerjasama dengannya.

Pabrikan mobil yang berpusat di Yokohama ini berharap agar upaya ini dapat efektif untuk meraih keuntungan pada tahun fiskal yang berhasil pada Maret 2027. Pengkajian ulang ini dijuluki “Re:Nissan.”

Mengutip situasi tarif yang terus berubah di AS di bawah kepemimpinan Presiden Trump, Nissan mengatakan pihaknya tidak dapat memberikan perkiraan pendapatan, laba, atau arus kas bebas untuk tahun keuangan berikutnya yang berakhir pada Maret 2026. Jeremie Papin, chief financial officer Nissan, mengatakan “situasi yang menantang” perusahaan akan berlanjut hingga tahun keuangan saat ini.

Zeen is a next generation WordPress theme. It’s powerful, beautifully designed and comes with everything you need to engage your visitors and increase conversions.